CINTAI DAN LESTARIKAN BUDAYAMU

CINTAI DAN LESTARIKAN BUDAYAMU

Tuesday, February 26, 2013

Seperempat Abad SUMPAH GANDUM

Penampilan Jesinia (Merak Ngigel)

Penampilan karawitan SMP N 1 Bantul

Peluk hanggat Om Nomo Koeswoyo

Keakraban bersama Prof. Dr. Ir. Suhardi M,Sc
Memperingati seperempat abad ‘Sumpah Gandum’ Prof. Dr. Ir. Suhardi M,Sc, pada tanggal 24 Februari 2013 di Balai Shinta Gedung Wanitatama digelar acara ‘Refleksi Seperempat Abad Sumpah Gandum’. Ia juga menuturkan sumpah tersebut dilakukannya sebagai bentuk protes atas kebijakan pangan nasional dikarenakan kegelisahan dan rasa kecewa terhadap negeri kaya raya ini yang telah terjebak dalam politik pangan yang dikendalikan oleh pelaku bisnis Internasional.
Melihat kondisi itu, ia bersumpah untuk tidak akan makan gandum dan produk turunannya, sebelum rakyat Indonesia sejahtera seperti rakyat Majapahit. Saat ini konsumsi gandum di Indonesia menempati urutan kedua terbesar setelah beras. Sedangkan gandum merupakan tanaman yang belum bisa di budidayakan di Indonesia meskipun upaya penelitian budidaya gandum dilakukan diberbagai daerah. 
Prof. Dr. Ir. Suhardi, M, Sc. yang sering dipanggil Profesor Telo ia selalu mengkampanyekan makanan lokal Indonesia terutama ketela atau yang sering disebut telo oleh masyarakat Jawa. Ia memilih telo karena kandungan gizinya lebih baik dari pada gandum. Produk berbagai olahan dari tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang sekarang sedang digaungkan sebagai pengganti tepung terigu.
Acara tersebut dihadiri juga oleh pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang pangan lokal, seperti Firmansyah (owner Cokro Telo Cake), Sapto Hartono (pengusaha tepung mocaf) dan Nomo Koeswoyo (personel Koes Plus), dan juga dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional dan karawitan  yang menunjukkan betapa kayanya kebudayaan negeri ini.

curhat ...........

Ayo Menari Negeriku sangat prihatin pada februari lalu kami sudah menyewa tempat di Balai Utari Yogya , yang sedianya akan kami adakan secara gratis .. tis "Pesta Tari Anak Nusantara" untuk regional DIY dulu yg merupakan salah satu pusat Kebudayaan Nusantara.
Namun dari 80 undangan yg kami kirim baik ke sekolah yg mempunyai kurikulum tari maupun sanggar tari yg ada di Yogya Kota Budaya ini yg merespon hanya 2 SD ..............
Gimana ini ya ....... Mohon masukannya

Thursday, February 14, 2013

hari kasih sayang

Berbagi kasih sayang dihari kasih sayang bersama 
Gerakan Ayo Menari Negeriku 
&
Ditlantas Polda DIY



 

Monday, February 11, 2013

19 Tari Klasik Gaya Yogyakarta

19 Tari Klasik Gaya Yogyakarta dari Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa

Serimpi Pandelori | YPBSM

Beksan Serimpi Pandelori sajian Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM) nDalem Pujokusuman dalam Pentas Rutin Tari Klasik Gaya Yogyakarta di Keraton Kasultanan Yogyakarta

Dalam lembar panduan yang diterbitkan Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM), ada 19 tarian klasik gaya Yogyakarta yang secara bergilir disajikan dalam pementasan rutin di Dalem Pujokusuman, Yogyakarta. 2 atau 3 dari ke-19 tarian lepas ini menjadi sajian pembuka menjelang dipentaskannya Sendratari Klasik Ramayana (Gaya Yogyakarta). Sendratari ini secara rutin dipentaskan 2 kali seminggu, setiap hari Selasa dan Jum’at. Untuk dicatat, pasca terjadinya bencana Gempa Bumi di Jogjakarta pada tanggal 27 Mei 2006, pementasan tersebut sempat terhenti karena rusaknya pendopo dan Dalem Pujokusuman yang menjadi arena pementasannya.
Ke-19 tari klasik tersebut adalah:
Golek: Tarian ini menampilkan daya tarik dan keindahan seorang perempuan yang mempercantik diri.
Sekar Pudyastuti: Tarian ini merupakan tarian penyambutan yang khusus dan juga menampilkan gerakan tarian gaya perempuan Yogyakarta yang anggun.
Golek Retno Adaninggar: Ditampilkan dengan gaya Golek Menak yang diadaptasi dari wayang golek. Tarian Solo ini menggambarkan masa ketika putri China, Retno Adaninggar menyadari penangkapan orang-orang yang dikasihi oleh musuhnya. Mulai dari itu dia bersiap-siap untuk ikut ke medan pertempuran.
Topeng Putri Kenakawulan: Tari topeng ini diadaptasi dari kisah Panji pada abad ke-15 dan menggambarkan putri Kenakawulan yang jatuh cinta dengan Carangwaspa.
Klono Alus Jungkungmandeya: Tarian ini diadaptasi dari kisah Mahabarata yang menggambarkan pangeran muda Jungkungmandeya yang jatuh cinta dengan istrinya tercinta Srikandi. Tarian ini merupakan contoh yang bagus untuk tari gaya alus.
Klono Gagah Dasawasisa: Tarian ini diadaptasi dari kisah Mahabarata dan menggambarkan Raja Dasawasisa yang sedang dimabuk cinta pada Wara Sumbadra.
Topeng Klono Alus: Tari topeng ini diadaptasi dari cerita Panji abad ke-15 dan menggambarkan pangeran muda Gunungsari yang sangat jatuh cinta dengan Ragil Kuning.
Topeng Klana Gagah: Tari topeng ini diadaptasi dari cerita Panji abad ke-15 dan menggambarkan Raja Sewandana yang sedang dimabuk cinta pada Candrakirana.
Beksan Topeng | Jogja

Beksan Topeng Gunungsari-Surawasesa sajian Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM) nDalem Pujokusuman dalam Pentas Rutin Tari Klasik Gaya Yogyakarta di Keraton Kasultanan Yogyakarta

Jaka Tarub – Nawangwulan: Pada suatu hari anak muda yang bernama Jaka Tarub berburu burung dan melihat bidadari cantik turun dari khayangan mandi di danau di hutan. Dia bersembunyi dan mengintip bidadari Nawangwulan dan jatuh cinta. Ketika Nawangwulan sedang mandi Jaka Tarub mencuri pakaiannya. Dia kembali ke tempat persembunyiannya dan membuat keonaran untuk menakuti Nawangwulan. Tetapi Nawangwulan tidak bisa menemukan pakaiannya dan tidak bisa kembali ke khayangan. Merasa sedih dan kesepian dia menangis. Jaka tarub mengembalikan pakaiannya dan memeri nama Nawangwulan. Cerita ini merupakan bagian dari legenda rakyat.
Retna Dumilah – Panembahan Senopati: Pada abad ke 7 di Jawa, Panembahan Senopati Kerajaan Mataram berperang. Tarian ini berdasar pada suatu peperangan. Raja Madiun yang kalah memberi anak perempuannya Retno Dumilah sebuah keris ampuh untuk membunuh Senopati. Retno Dumilah hampir melaksanakan tugasnya sampai ketika dia menghunus kerisnya. Senopati tidak melawan menggunakan senjata. Dia mendekati Retno Dumilah dengan penuh perasaan. Hal ini mematahkan kekuatan keris Retno Dumilah dan dia menjadi istri Senopati.
Srikandi – Larasati: Selama masa menjelang pernikahannya dengan Arjuna dia setuju untuk melakukan kontes untuk membuktikan kekuatannya. Larasati menantangnya dan dalam kekalahannya Srikandi memaksanya untuk menikah dengan Arjuna.
Srikandi – Suradewati: Karena termakan gosip Srikandi menjadi cemburu pada putri Suradewati dan menantangnya bertanding. Suradewati kalah dan Srikandi menang.
Sirtupilaeli – Sudarawerti: Dalam pertempuran untuk memutuskan siapa yang akan menikah dengan Menak kedua ksatria perempuan ini kalah ataupun menang keduanya akan menjadi istrinya Menak.
Rengganis – Widaninggar: Putri China Widaninggar mau membalas dendam atas kematian saudaranya yang mati dalam pertempuran memperebutkan cinta Menak. Tetapi Widaninggar dikalahkan oleh saudara ipar pembunuh saudaranya yaitu Rengganis.
Umarmaya – Umarmadi: Raja Umarmadi pertama harus mengalahkan Kepala penasehat Umarmaya  sebelum dia dapat mengalahkan Menak. Umarmadi kalah tetapi kemudian dia dan Umarmaya menjadi teman yang baik.
Beksan Senggana – Saksadewa: Tarian ini merupakan bagian dari Ramayana yang disebut “Senggana Duta”. Sri Rama memberi Senggana, monyet putih tugas untuk mencari istri Rama, Dewi Sinta. Senggana menemukan Sinta dan agar bertemu dengan Rahwana dia menghancurkan Argasaka. Raksasa Saksadewa anak Rahwana menjadi marah dan ingin menangkap Senggana tetapi terbunuh selama pertempuran.
Beksan Gathutkaca – Pregiwa: Menggambarkan bagian dari kisah Mahabharata. Gathutkaca mengungkapkan pada Pregiwa bahwa dia jatuh cinta padanya. Pregiwa menerima cintanya dan berjanji untuk setia sehidup semati.
Beksan Carangwaspa – Kenakawulan: Cerita ini diambil dari cerita Panji. Dewi Kenakawulan dari Manggada ingin menguji kekuatan Raden Panji Carangwaspa. Jika dapat mengalahkannya dia akan menjadi istrinya.
Beksa Umarmaya – Jayengpati: Tarian ini merupakan bagian dari cerita Menak. Prabu Jayengpati Raja dari Tunjungyaban telah mencuri pusaka “Sonsong Tunggalnaga” dari pemiliknya Wong Agung Jayengrana. Adipati  Umarmaya dari negeri Puserbumi mencoba untuk merebut pusaka dan mengembalikan pada Wong Agung Jayengrana. Dia berhasil melakukannya dengan mengalahkan Prabu Jayengpati Raja.

Saturday, February 9, 2013

Kesenian Tari Indonesia yang Mendunia

Kesenian Tari Indonesia yang Mendunia

1. TARI BALI




Kesenian tari bali ini memang sangat di kagumi oleh banyak wisatawan asing seperti wisatawan dari AS, Tailan, Australia, Jerman, Jepang dan juga Cina, karena mereka suka dengan tarian anak bangsa indonesia yang semakin tersohor karena karya kesenian tari mereka ini. Banyak sekali turis yang mau berkunjung untuk bisa belajar tari bali karena mereka suka sekali dengan cerita dan juga pertunjukan seni bali itu sendiri, bali sangat banyak di temui sanggar tari apa itu tari seperti tari leak atau tari legong yang sudah sangat terkenal sekali.


Tari bali adalah tarian yang mengisahkan berdirinya bali dan juga persembahan di mana sangang maha widi memberikan petunjuga bagi manusia agar bisa beriman dan juga ada yang memceritakan bagaimana angkara murka bisa di basmi seperti kisah ramah sinta. Unsur tari bali ini di angkat dari cerita rakyat yang sudah di anut turun temurun hingga saat ini masi sangat di budi dayakan karena karya seni bali di yakini bisa mempunyai nilai seni megis yang bisa mengusir angkara murka di kehidupan mereka.
Karya seni tari bali bukan seperti kita memainkan game ayodance dan juga memberikan rahasia blogging karena karya seni tari bali ini sudah di wariskan turun temurun dari nenek moyang bangsa indonesia dan mempunyai arti tersendiri bagi rakyat bali, Memang saya akui bali bisa memberikan ketentraman bagi orang-orang yang berpariwisata di sana karena di sana memberikan fasilitas yang bebas dan juga harus bisa mematuhi adat setempat.


Yang penting sih bagi saya bisa memberikan yang terbaik seperti kesenian tari bali yang selalu menyambut kedatangan paraturis luar negeri atau dalam negeri yang selalu beta untuk bisa berlama-lama di pulau dewata itu.


2. TARI SAMAN




Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.


Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.
Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Berikut contoh sepenggal syair dalam tari Saman:


Reno tewa ni beras padi, manuk kedidi mulu menjadi rempulis bunge.


Artinya:


Betapa indahnya padi di sawah dihembus angin yang lemah gemulai. Namun begitu, burung kedidi yang lebih dulu sebagai calon pengantin serta membawa nama yang harum.


Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.


3. TARI REOG BLITAR dan MERAK




Di awal musim gugur tahun ini, mulai tanggal 28 September hingga 3 Oktober 2011, di Korea, tepatnya di kota Cheonan dilangsungkan Festival Tari Dunia yang dikenal dengan nama “Cheonan World Dance Festival“. Cheonan terletak di sebelah selatan Seol dan bisa ditempuh dengan kereta, subway atau bis dengan memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit.


Festival tahunan di Cheonan ini juga dilombakan sehingga masing2 peserta punya kesempatan mendapatkan penghargaan. Selain Indonesia ada sekita 22 negara ikut serta didalamnya. Dibawah pimpinan Ida Riyanti dan wakil dari Blitar yaitu Wima B ( ketua Dewan Kesenian daerah Blitar ) , Indonesia mengirimkan sejumlah 21 penari, dengan menampilkan group Reog Blitar dan berkolaborasi dengan beberapa siswa/i dari SMA 7o Jakarta. Rombongan ini sudah dipersiapkan sebelumnya di Laboratorium Tari Indonesia pimpinan Ibu Wiwiek Widyastuti, yang juga ikut serta sebagai penasehat.


Sebelum pentas tari di panggung, semua peserta ikut dalam parade di jalan utama di kota Cheonan, sehingga para pengunjung berkesempatan melihat semua tarian dari dekat dan bahkan sempat berfoto bersama. Bahkan antar peserta/penari juga berkesempatan untuk berfoto bersama, kesempatan inilah yang justru diluar acara tertulis yang membuat suasana menjadi gembira. Dari Indonesia selain tari reog, ada juga tari merak. Penari merak ini saat parade agak merasa dingin dengan pakaian yang tipis, mengingat udara sudah agak dingin sekitar 20 derajat Celcius waktu parade. Untunglah setelah parade selesai tidak ada penari yang sakit, sehingga bisa mengikuti lomba di hari berikutnya.


Penampilan tari Reog dan tari Merak, rupanya cukup memukau penonton dan juga para juri, sehingga team Indonesia bisa memasuki tahap kedua, tahap final. Pada hari terakhir Festival, group atau rombongan tari dari Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Juara Harapan Dua, atau nomor urutan 5. Wakil dari Indonesia berhak mendapatkan piala.


Setelah perlombaan, semua peserta dan rombongan diberi kesempatan untuk makan bersama dengan Walikota Cheonan. Rombongan tari dari Indoensia sudah selamat kembali ke tanah air dengan banyak kenangan pengalaman sebagai wakil dan memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia, meski saat berangkat di Indonesia sendiri waktu itu sedang ramai dengan kasus bom di kota Solo.


Terasa sekali memang budaya bisa menyambung ke semua orang di dunia ini dan budaya juga memberikan kegembiraan dan membuat suasana damai. Semoga damai juga selalu ada di Indonesia dan seluruh dunia, trimakasih dan selamat untuk para peserta semua yang berangkat ke Cheonan.


4. TARI PENDET




Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.


Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Salah satunya terekam dalam beragam foto semasa hidupnya yang aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari pendet pada keturunan keluarga maupun di luar lingkungan keluarganya. Menurut anak bungsunya, Ketut Sutapa, Wayan Rindi memodifikasi tari pendet sakral menjadi tari pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia. Rindi menciptakan tari pendet ini sekitar tahun 1950. Meski dimodifikasi, namun semua busana dan unsur gerakan tarinya tetap mengacu pada pakem seni Bali yang dikenal khas dan dinamis.


Diyakini bahwa tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.


Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.

Nama Tarian Daerah Se Indonesia



Tarian Daerah Se-Indonesia 


Nama Tarian Daerah Se Indonesia
Sebagai penerus bangsa tentunya kita harus mengenal seni dan budaya bangsa kita sendiri terutama bangsa Indonesia. Nah kali ini kami akan membahas mengenai nama tarian daerah se-Indonesia. Berikut adalah nama tarian daerah se-Indonesia diantaranya adalah:
  1. Tarian dari Provinsi Aceh :  Tari Saman, Tari Seudati, Tari Ranup Lam Puan, Tari Meuseukat, Tari Kipah Sikarang Aceh, Tari Aceh Gempar, Tari Mulia Ratep Aceh, Tari Rapai Geleng Aceh, Tari Turun Kuaih Aunen Aceh, Tari Bungong Seulanga Aceh, Tari Seudati Ratoh Aceh, Tari Nayak Padi Aceh, Tari Saman Jaton Aceh, Tari Kipah Sitangke Aceh, Tari Dodaidi Aceh, Tari Likok Puloe Aceh, Tari Didong Gayo Aceh, Tari Tarek Pukat Aceh, Tari Aceh Ek U Gle, Tari Aceh Dara Meukipah Tari Aceh Top Pade.
  2. Tarian dari Provinsi Sumatera Utara : Tari Tor Tor, Tari Terang Bulan (Karo) Tari Maena (Nias), Tari Pesta Gembira, Tari Karo Lima Serangkai, Tari Kuala Deli Tanjung Katung Medan, Tari Dembas Simenguda Tapanuli, Tari Kemuliaan Man Dibata Karo, Tari Bolo-Bolo Karo, Tari Begu Deleng Sumatera Utara, Tari Ngari-ngari Karo.
  3. Tarian dari Provinsi Sumantera Barat : Tari Piring Tari Baralek Gadang,,Tari Indang Minangkabau, Tari Rantak Minangkabau, Tari Galombang Minangkabau, Tari Piring Kubu Durian Padang, Tari Pasambahan Minang, Tari Indang Badinding,Tari Sabalah Sumatera Barat, Tari Payuang Padang, Tari Alang Babega Minangkabau, Tari Ambek Ambek Koto Anau Sumatera Barat, Tari Lilin, Tari Kain Pasisia Salatan, Tari Selendang Minangkabau, Tari Barabah Minangkabau, Tari Galombang Pasambahan, Tari Panen, Tari Rancak Minangkabau, Tari Tudung Saji Minangkabau, Tari Rancak Di Nan Jombang, Tari Payung Duo Minang,
  4. Tarian dari Provinsi Riau : Tari Pembubung, Tari Sinar, Tari Lenggang Melayu, Tari Zapin Sekampung, Tari Zapin, Tari Zapin Kampung Melayu Pekan Baru, Tari RiuhTambourine.
  5. Tarian dari provinsi Kepulauan Riau : Tari Persembahan, Tari Madah Gurindam Tanjung Pinang, Tari Tabal Gempita, Tarian Gamelan.
  6. Tarian dari Provinsi Jambi : Tari Rentak Besapih, Tari Kipas Keprak, Tari Tauh, Tari Selaras Pinang Masak, Tari Selendang Mak Inang, Tarian Magis Gadis,
  7. Tarian dari provinsi Sumatera Selatan : Tari Kelindan Sumbay, Tari Kipas Linggau Tarian Pagar Pengantin Palembang, Tari Gending Sriwijaya
  8. Tarian dari Provinsi Bangka Belitung : Tari Tincak Gambus Bangka Belitung, Tari Taluput Bangka Belitung
  9. Tarian dari Provinsi Bengkulu : Tari Ganau
  10. Tarian dari Provinsi Lampung : Tari Ngelajau, Tari Sembah Lampung, Tari Bedana Lampung.
  11. Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta : Tari Ronggeng, Tari Yapong
  12. Provinsi Jawa Barat (JABAR) Ibukota nya adalah Bandung : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
  13. Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang : Tari Topeng
  14. Provinsi Jawa Tengah (JATENG) Ibukota nya adalah Semarang: Tari bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari sintren
  15. Provinsi Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
  16. Provinsi Jawa Timur (JATIM) Ibukota nya adalah Surabaya : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
  17. Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet
  18. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ibukota nya adalah Mataram : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
  19. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Ibukota nya adalah Kupang : Tari Perang, Tari Gareng Lameng
  20. Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR) Ibukota nya adalah Pontianak : Tari Monong, Tari Zapin Tembung
  21. Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG) Ibukota nya adalah Palangkaraya : Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
  22. Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL) Ibukota nya adalah Banjarmasin : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
  23. Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM) Ibukota nya adalah Samarinda : Tari Perang, Tari Gong
  24. Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Ibukota nya adalah Manado : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
  25. Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR) Ibukota nya adalah Kota Mamuju : Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata
  26. Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG) Ibukota nya adalah Palu : Tari Lumense, Tari Pule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso
  27. Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) Ibukota nya adalah Kendari : Tari Dinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru
  28. Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL) Ibukota nya adalah Makassar : Tari Bosara, Tari Kipas
  29. Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo : Tari Paule Cinde
  30. Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon : Tari Lenso, Tari Cakalele
  31. Provinsi Maluku Utara : Tari Lenso
  32. Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari : Tari Perang
  33. Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura : Tari Selamat datang,Tari Musyoh
 Semoga nama tarian daerah Se-Indonesia di atas dapat bermanfaat untuk Anda

Thursday, February 7, 2013

VALENTINE DAY

Valentine Day tinggal menunggu hari, 
siapkan kado spesial dihari yang spesial untuk orang yang spesial

Ditlantas Polda DIY 
bekerjasama dengan  
Gerakan Ayo Menari Negeriku

mencurahkan rasa  kasih sayang  dengan membagikan   
5000 COKLAT
kepada para pengguna jalan pada tanggal 14 Februari 2013  
pukul 08.00

di 3 (tiga) lokasi strategis kota Jogja
  • Perempatan Gramedia
  • Titik 0 km di depan Benteng Vredeburg
  • Perempatan TUGU 

Jangan sampai kehabisan ya,,,