CINTAI DAN LESTARIKAN BUDAYAMU

CINTAI DAN LESTARIKAN BUDAYAMU

Tuesday, February 26, 2013

Seperempat Abad SUMPAH GANDUM

Penampilan Jesinia (Merak Ngigel)

Penampilan karawitan SMP N 1 Bantul

Peluk hanggat Om Nomo Koeswoyo

Keakraban bersama Prof. Dr. Ir. Suhardi M,Sc
Memperingati seperempat abad ‘Sumpah Gandum’ Prof. Dr. Ir. Suhardi M,Sc, pada tanggal 24 Februari 2013 di Balai Shinta Gedung Wanitatama digelar acara ‘Refleksi Seperempat Abad Sumpah Gandum’. Ia juga menuturkan sumpah tersebut dilakukannya sebagai bentuk protes atas kebijakan pangan nasional dikarenakan kegelisahan dan rasa kecewa terhadap negeri kaya raya ini yang telah terjebak dalam politik pangan yang dikendalikan oleh pelaku bisnis Internasional.
Melihat kondisi itu, ia bersumpah untuk tidak akan makan gandum dan produk turunannya, sebelum rakyat Indonesia sejahtera seperti rakyat Majapahit. Saat ini konsumsi gandum di Indonesia menempati urutan kedua terbesar setelah beras. Sedangkan gandum merupakan tanaman yang belum bisa di budidayakan di Indonesia meskipun upaya penelitian budidaya gandum dilakukan diberbagai daerah. 
Prof. Dr. Ir. Suhardi, M, Sc. yang sering dipanggil Profesor Telo ia selalu mengkampanyekan makanan lokal Indonesia terutama ketela atau yang sering disebut telo oleh masyarakat Jawa. Ia memilih telo karena kandungan gizinya lebih baik dari pada gandum. Produk berbagai olahan dari tepung mocaf (Modified Cassava Flour) yang sekarang sedang digaungkan sebagai pengganti tepung terigu.
Acara tersebut dihadiri juga oleh pengusaha-pengusaha yang bergerak dibidang pangan lokal, seperti Firmansyah (owner Cokro Telo Cake), Sapto Hartono (pengusaha tepung mocaf) dan Nomo Koeswoyo (personel Koes Plus), dan juga dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional dan karawitan  yang menunjukkan betapa kayanya kebudayaan negeri ini.

No comments:

Post a Comment